SMA Negeri 1 Bangunrejo UPACARA PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL 22 Oktober 2024,

0
Bagikan ke :

 

Lampung Tengah, HANDALNEWS.

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo kabupaten Lampung Tengah dalam rangka memperingati hari Santri Nasonal SMA Negeri 1 Bangunrejo menyelenggarakan upacara bendera dengan menggunakan pakaian muslim sebagai wujud rasa syukur dan bentuk penghormatan kepada para santri dan kiyai yang sudah banyak berjasa dalam memerdekakan kemerdekaan Negara Republik Indonesia

Dalam amanatnya Kepala sekolah SMA negeri 1 Bangun Rejo Henrican Purba M
pd. selaku pembina upacara menyampaikan, “Santri bukan hanya sekedar status pelajar yang bergelut dalam pelajaran agama saja, melainkan sudah menjadi suatu lembaga cendekiawan yang memiliki jejak- jejak yang jelas dan berperan besar dalam merebut kemerdekaan Negara Indonesia. Kita harus bangga karena memiliki tokoh-tokoh kiyai besar yang sangat dihormati bukan hanya di Indonesia melainkan sudah bertaraf internasional. Di negara kita lahir kiyai-kiyai besar seperti KH Hasyim Asy’ari, ada KH Ahmad Dahlan, kiyai-kiyai yang bukan hanya memahami persoalan fiqih tapi juga soal kenegaraan, soal kemanusiaan, dan membentuk organisasi-organisasi besar yang bertujuan untuk kemajuan bangsa dan negara.” ( merah putih).

Di akhir amanatnya kepala sekolah setempat Henrican Purba. M. Pd. berpesan agar tetap menjaga semangat santri dan menyeimbangkan antara agama dan ilmu karena dengan agama dan ilmu dapat membuat hidup menjadi lebih terarah dan mewujudkan citra santri sejati.

Diharapkan dengan peringatan ini siswa/i SMA Negeri 1 Bangunrejo jadi lebih menghargai dan lebih semangat lagi dalam meningkatkan kualitas iman dan ilmu sebagai wujud seorang pelajar yang mampu berguna bagi kemajuan bangsa dan negara.” Jelas nya.

Henrican Purba Menjelaskan Keputusan tersebut didasari oleh tiga hal, yaitu pertama karena dalam perjuangan merebut serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia ulama serta santri pondok pesantren memiliki peran yang besar. Ulama dan santri pondok pesantren juga memiliki peran dalam mengisi kemerdekaan Indonesia tersebut.

Alasan kedua adalah hari santri tersebut dibutuhkan untuk mengenang dan meneladani perjuangan serta peran para ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Agar generasi selanjutnya dapat meneladani serta melanjutkan perjuangan tersebut.

Alasan ketiga adalah karena tanggal 22 Oktober tersebut merujuk pada Resolusi Jihad yang dicetuskan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, sebuah ketetapan yang menggerakkan massa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seruan itu mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah

Dijelaskan bahwa resolusi jihad itu adalah peristiwa penting yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial. Tujuan dari seruan itu adalah untuk menghadang kembali tentara Kolonial Belanda yang menyamar sebagai NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Lalu para santri di Surabaya menyerbu Markas Bridge 49 Mahratta yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Jelas nya. (Iron Guna)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *