Inspektorat Didesak Periksa DD Haduyang

NATAR (Handalnews.id) Inspektorat Daerah Lampung Selatan didesak untuk segera memerika laporan realisasi anggaran Dana Desa (DD) tahun 2024 milik Pemerintah Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, yang diduga rawan manipulasi dengan nilai potensial kerugian Negara mencapai Rp 711.456.000 dari 10 mata anggaran yang diduga bermasalah.
Dari penelusuran yang dilakukan media ini, diketahui jika kesepuluh mata anggaran yang diduga bermasalah dalam pengelolaan Dana Desa Haduyang tahun 2024 antara lain kegiatan Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan Rp 78.996.000; Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Desa Rp 144.151.000; Penyediaan Operasional Pemerintah Desa (ATK, Honorarium PKPKD dan PPKD, perlengkapan perkantoran, pakaian dinas/atribut, listrik/telpon, dll) rp . 70.731.000 dan Penyediaan Insentif/Operasional RT/RW Rp 63.000.000.
dilain sisi untuk anggaran Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll) rp. 242.878.000; Keadaan Mendesak Rp 54.000.000; Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa Rp 13.500.000; Penyediaan Tunjangan BPD Rp 18.300.000; Penyediaan sarana (aset tetap) perkantoran/pemerintahan Rp 14.500.000; Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan Perangkat Desa Rp 11.400.000
Sedangkan anggaran ketahanan pangan yang direalisasikan dikuasai sendiri oleh sang Kepala desa untuk kepentingan pribadi.
Banyaknya persoalan dalam pengelolaan DD Desa Haduyang secara gamblang sudah menyajikan bagaimana prilaku koruptif pemerintah Desa dalam menggerus anggaran Negara yang seharusnya digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa setempat.
Pihak Inspektorat sebagai lembaga pengawasan internal pemerintah diminta untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap laporan realisasi penggunaan anggaran Dana Desa oleh Pemerintah Desa Haduyang secara menyeluruh dan objektif.
Karena prilaku koruptif yang dilakukan pemerintahan Desa akan sangat berdampak secara langsung terhadap masyarakat dan sangat merugikan keuangan Negara yang masih babak belur hingga saat ini.
Hingga naskah ini dilansir, awak media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala desa Haduyang sejak kasus korupsi Dana Desa ini mulai terendus publik. (Red)