Belanja Makan-Minum Dinkes Tanggamus Berpotensi Korupsi
Tanggamus, handalnews.id.
Sepanjang tahun 2023, Dinas Kesehatan Tanggamus menghabiskan biaya hingga Rp1.069.603.000 untuk membiayai setidaknya 42 paket kegiatan makan-minum. Dari sini dapat di lihat bagaimana anggaran belanja negara dikuras habis-habisan hanya untuk kegiatan yang tidak memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan bidang kesehatan.
Porsi belanja makan-minum Dinas Kesehatan Tanggamus memang sangat luar biasa, sebab jika dikalkulasikan maka biaya yang dikeluarkan setiap harinya mencapai Rp2.930.419. Sebuah angka yang yang seharusnya mampu diarahkan dengan baik untuk sebanyak-banyaknya kepentingan masyarakat.
Apalagi anggaran yang mencapai miliaran Rupiah itu digelontorkan pada kegiatan belanja habis pakai yang memiliki kerentanan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sangat besar. Sebab pelaporan penggunaan anggaran yang dilakukan hanya sebatas nota belanja yang sangat mudah dimanipulasi.
Menilik besaran anggaran makan-minum tersebut, kredibilitas pihak legislatif di Kabupaten Tanggamus juga seharusnya mendapat sorotan, sebab dengan mudahnya pihak wakil rakyat disana memuluskan anggaran belanja pada Dinas Kesehatan yang memiliki potensi penyimpangan sangat besar, apalagi dengan nominal yang mencapai Miliaran Rupiah.
Sejauh ini, dari hasil pantauan awak media, pertumbuhan bidang kesehatan di Kabupaten Tanggamus juga tidak memberikan dampak signifikan serta tidak memiliki inovasi yang mencolok. Kegiatan yang dilaksanakan juga hanya berkutat kepada urusan rutin serta giat pembangunan yang melulu mengandalkan dana alokasi khusus bidang kesehatan.
Artinya kinerja yang dilakukan sejauh ini masih sebatas rata-rata air, maka menjadi sangat menyakitkan jika melihat anggaran miliaran yang dihabiskan hanya untuk urusan makan-minum, yang sejatinya tidak memberikan dampak langsung bagi peningkatan kesehatan di masyarakat.
Dengan terkuaknya dugaan Korupsi dalam urusan belanja makan-minum Dinas Kesehatan Tanggamus ini, pihak penegak hukum setempat diharapkan mampu bergerak untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mencegah potensi kerugian negara yang jauh lebih besar.
Hingga naskah ini dilansir, awak media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak berkaitan. (Redaksi)